Thursday, March 25, 2021

SETAHUN PANDEMI

Setahun pandemi, apa ya pelajaran buat diri gue sendiri?.

Yang pertama banget sih ini: gue merasa semakin dekat ke alam terbuka. Pandemi yang bikin sesama manusia jadi ancaman, menjadikan alam terbuka jadi teman yang betul-betul merangkul. Di sana gue sangat merasa aman, nyaman, dan bebas. Pernah nggak berpikir bahwa mungkin saja Tuhan membuat pandemi ini supaya kita sadar tanpa alam yang dipelihara dengan baik, kita ini nggak ada artinya?.

Lalu, pastinya sih belajar pasrah dan ikhlas. Ya itu sih belajarnya sepanjang hidup, ya. Tapi pandemi ini makin mengajarkan gue bahwa gak berguna rencana ini itu anu, lha wong banyak hal jadi sangat nggak pasti. Ikhtiar yang
terbaik
, selalu, tapi pasrahkan. Dan ikhlas terima apapun hasilnya.
Belajar buat nggak bikin banyak rencana. No plan is sometimes a good plan. Pandemi mengingatkan gue kalau kadang, gue kelewat controlling terhadap banyak hal di 'piring' gue sendiri. Sudahlah, lepaskan. Yang penting kan tahu apa yang harus dikerjakan, rencanakan dengan baik yang mau dilakukan, tapi ya jangan terlalu menekankan semua harus bisa gue kerjakan. Balik ke poin atas juga: pasrahkan, ikhlas.
Syukuri hal-hal yang remeh temeh sehari-hari. Sesuatu yang sesederhana bisa berkumpul bersama saja, suka terlupakan kalau itu adalah rejeki!. Pandemi ini seperti menampar gue bahwa dari hal yang kecil itulah, bisa terjadi hal besar seperti bagaimana gue punya energi mengejar mimpi.
Belajar tuli dan buta terhadap segala hal yang nggak bisa gue kontrol dan ubah di rumah. Lebih banyak berada di rumah, dengan seorang sepuh yang juga punya tekanan emosinya sendiri karena tidak bisa bebas juga melakukan kegiatannya, lalu beliau salurkan emosinya pada hal-hal yang seringkali ndak bisa gue ubah, jujur saja membuat gue stres. Lalu gue belajarlah buat tidak peduli - dan belajar bilang pada diri sendiri bahwa tidak peduli bukan berarti gue jadi anak durhaka (oh well, akhirnya toh gue sendiri nanti yang harus bertanggungjawab. Allah pasti mengerti). Gue mengambil sikap seperti itu demi kesehatan mental sendiri, yang juga penting karena ada banyak hal yang harus gue urus. Dan belajar jadi tuli dan buta terhadap apa yang diucapkan dan ditunjukkan saat itu bukan hal yang menurut gue penting diubah, atau bisa gue ubah, jadi jalan keluar. Kalau istilah gue, "Iyain ajalah, biar cepet. Dikerjain atau nggak urusan nanti". Daripada membuka perdebatan terbuka yang cuma akan beresiko menghasilkan luka. Sudahlah.
Belajar tuli dan buta itu juga gue terapkan pada banyak hal. Gue sudah setahun ndak baca koran Kompas langganan. Hampir setahun tidak ikuti grafiknya Covid. Ada beberapa orang yang gue unfollow (tambahan deretan panjang sejak Pilkada...hahaha). Tidak nambah nilai dalam hidup selama pandemi, menurut gue. Balik lagi: demi kesehatan mental.
Teknologi hanya memudahkan hidup, tapi tidak akan pernah bisa mengganti koneksi dengan mereka yang bisa menambah nilai dalam hidup. Untungnya gue bukan orang yang suka menggadang-gadang kemajuan teknologi. I think it's bullshit jika tidak diiringi dengan kesadaran bahwa kemanusiaa berada di atas segalanya. Dan rasa kemanusiaan yang baik hanya bisa didapat lewat koneksi dengan orang-orang yang tepat. Dan itu tidak tergantikan dengan teknologi. Kehangatan berbincang langsung, tetap gue rindukan, walaupun gue juga menikmati jarak yang terbentang yang membuat gue bisa menikmati ruang gue sendiri. Tapi gue ternyata merindukan kedekatan dengan mereka yang bermakna dalam hidup dan kemanusiaan gue.
--
Itu sih sepertinya pelajaran-pelajaran besar bagi gue dalam setahun pandemi. Beberapa di antaranya pelajaran lanjutan dari masa-masa sebelumnya...haha...nggak kelar-kelar, ujiannya banyak, nggak lulus-lulus 😃
Seperti naik sepeda: kadang ketemu jalan lurus, kadang ketemu tanjakan, kadang ketemu kubangan. Dikayuh saja terus, daripada tertahan di satu tempat lalu bingung mau ngapain di situ 🙂



Bayangkan

Saat saya menulis ini, Indonesia sedang mengalami badai kedua (atau bahkan ketiga?), yang mengakibatkan naiknya kasus dan tingkat kematian, ...

Popular Posts